2.1 Klasifikasi Alga Hijau
Ditinjau
secara biologi, alga hijau (Chlorophyta) merupakan kelompok tumbuhan yang
berklorofil yang terdiri dari satu atau banyak sel dan berbentuk koloni. Di
dilam alga terkandung bahan-bahan organik seperti polisakarida, hormon,
vitamin, mineral, dan juga senyawa bioaktif. Sejauh ini pemanfaatan alga sebagai
komoditiperdagangan atau bahan baku industri masih relatif kecil jika
dibandingkan dengan keanekaragaman jenis alga yang ada di Indonesia. Padahal
komponen kimiawi yang terdapat dalam alga sangat bermanfaat bagi bahan baku
industri makanan, kosmetik, farmasi dan lain-lain.
Ganggang
hijau (Chlorohyta) adalah salah satu klas dari ganggang berdasarkan zat warna
atau pigmentasinya. Ganggang hijau ada yang bersel tunggal dan ada pula yang
bersel banyak berupa benang, lembaran atau membentuk koloni spesies ganggang
hijau yang bersel tunggal ada yang dapat berpindah tempat, tetapi ada pula yang
menetap.
Algae
hijau merupakan kelompok terbesar dari vegetasi algae. Algae hijau berbeda
dengan devisi lainnya karena memiliki warna hijau yang jelas seperti tumbuhan
tingkat tnggi karena mengandung pigmen klorofil a dan klorofil b lebih dominan
dibandingkan karoten dan xantofit.
Algae
berperan sebagai produsen dalam ekosistem. berbagai jenis algae yang hidup
bebas di air terutama tubuhnya yang bersel satu dan dapat berperan aktif
merupakan penyusun fitoplankton. sebagaian besar fitoplankton adalah anggota
algae hijau, pigmen klorofil yang dimilikinya efektif melakukan fotosintesis
sehingga algae hijau merupakan produsen utama dalam ekosistem perairan.
2.2
Habitat
Ganggang
hijau merupakan golongan terbessar diantara ganggang dan sebagian besar hidup
di air tawar, beberapa diantaranya hidup di air laut dan air payau. Pada
umumnya melekat pada batuan dan seringkali muncul apabila air menjadi surut.
Jenis yang hidup diair tawar, bersifat kosmopolit, terutama hidup di tempat
yang cahayanya cukup seperti kolam, danau, genangan air, Alga hijau ditemukan
pula pada lingkungan semi akuatik yaitu pada batu-batuan, tanah lembab dan
kulit batang pohon yang lembab. Beberapa anggotanya hidup di air mengapung atau
melayang, sebagian hidup sebagai plankton. Beberapa jenis ada yang hidup
melekat pada tumbuhan atau hewan.
2.3
Anatomi Alga Hijau
Alga hijau mempunyai susunan tubuh
yang bervariasi baik dalam ukuran maupun dalam bentuk dan susunanya. Ada Chlorophyta
yang terdiri dari sel-sel kecil yang merupakan koloni berbentuk benang yang
bercabang-cabang atau tidak, ada pula yang membentuk koloni yang menyerupai
kormus tumbuhan tingkat tinggi. Dari banyaknya variasi tersebut alga hijau
dikelompokan sebagai berikut:
- Sel tunggal (uniseluler) dan motil, contoh: Chlamidomonas
- Sel Tunggal dan non motil, contoh: Chlorella
- Koloni senobium yaitu koloni yang mempunyai jumlah sel tertentu sehingga mempunyai bentuk yang relatif tetap, contoh: Volvox, Pandorina.
- Koloni tidak bertauran, contoh: Tetraspora
- Berbentuk - filamen tidak bercabang, contoh: Ulothrix, Oedogonium
- Filamen bercabang, contoh: Chladhopora, Pithopora
- Hetemtrikus, yaitu filamen bercabang yang bentuknya terbagi menjadi bagian yang rebah (prostrate) dan bagian yang tegak, contoh: Stigeoclonium
- Foliaceus atau parenkimatis, yaitu filamen yang pembelahan sel vegetatisnya terjadi lebih dari satu bidang, contoh: Ulva
- Tubular, yaitu talus yang memilik banyak inti tanpa sekat melintang, contoh: Caulerpa
2.4 Struktur Sel
Dinding
sel tersusun atas dua lapisan, lapisan bagian dalam tersusun oleh selulose yang
dapat memberikan sifat keras pada dinding sel dan lapisan luar adalah pektin.
Tetapi beberapa alga bangsa volvocales dindingnya tidak mengandung
selulose, melainkan tersusun oleh glikoprotein. Dinding sel caulerpales
mengandung xylan atau mannan.
Inti pada
clorophyta ada yang berinti prokariota dan ada yang sebagian besar berinti
eukariota. Intinya diselubungi membran inti terdapat nukleus dan kromatin. Inti
umumnya tunggal tetapi ada yang memiliki inti lebih dari satu.

Gambar 1. Struktur Sel Alga Hijau
2.4 Perkembangbiakan
Alga hijau (chloriphyta) adalah
organism eukariotik, siklus perkembangbiakannya disebut alternation of
generations. Berbagai proses perkembangbikan mulai dari fusi sel-sel yang
identik yang disebut isogamy. dan pertilisasi sel non – motile dengan sel
motilyang lain disebu (oogami). Turunan dari hasil pertilisasi tersebut
kelihatan sama, pada umumnya notable diantara alga hijau yang disebut
parasinophytes.
Sel-sel alga yang sifatnya haploid,
hanya mengandung satu kopi DNA yang
dapat fuse dengan sel-sel haploid yang lainnya
untuk membentuk sel diploid-zigot (konyugasi).
Ketika proses pembentukan sel diploid-zigot, alga filemen membentuk satu
jembatan antar sel.
Perkembangbiakan
pada chlorophyta terjadi dengan 3 cara yaitu:
1.
Secara vegetatif
Perkembanganbiakan
vegetatif pada chlorophyta dengan fragmentasi tubuhnya dan pebelahan sel.
2. Secara seksual
- Melalui konjugasi yaitu
perkembangbiakan secara kawin contohnya spirogyra.
- Isogami
yaitu peleburan dua gamet yang bentuk dan ukurannya sama.
- Anisogami
yaitu peleburan dua gamet yang ukurannya tidak sama.
- Oogami
yaitu peleburan dua gamet yang satu kecil dan bergerak (sebagai sperma) yang
lain besar tidak bergerak (sebagai sel
telur)
Beberapa contoh dari reproduksi
sexual:
- Isogami : Chlorococcum,
Chlamydomonos, Hydrodictyon
- Anisogami : Chlamydomonas,
Ulva
- Oogami : Chlamydomonas, Valva, Spirogyra, Aedogonium
3. Secara aseksual
Perkembanganbiakan
secara aseksual dapat terjadi dengan pembentukan :
Asexual
- Zoospora yaitu sel berflagel
2 contohnya Chlamydomonos
- Aplanospora yaitu spora yang
tidak bergerak contohnya Chlorococcum
- Autospora yaitu aplanospora
yang mirip dengan sel induk contohnya Chlorella
Sporic or diplohaplontic life cycle.
A diploid (2n) sporophyte undergoes meiosis to produce haploid (1n)
reproductive cells, often called spores. Haploid cells undergo mitosis to
produce a gametophyte. The gametophyte produces haploid gametes which fuse to
form a diploid zygotic
sporophyte.
Klas
chlorophyta dibagi menjadi beberapa klas, salah satu diantaranya adalah klas :
Bangsa chlorophyceae.
·
Habitat
Kebanyakan
hidup di air tawar dan ada juga yang hidup di air laut, tempat- tempat yang
lembab dan juga daerah-daerah yang bersuhu ekstrim / daerah bersalju. Beberapa
diantaranya hidup bebas sebagai fitoplankton, epifit, endofit, epizoik dan
dengan bersimbiosis dengan jamur.
·
Pigmen : Macam-macam pigmen yang terdapat pada klas
chlorophyceae adalah klorofil a dan klorofil b, karoten, xantofil yang terdiri
dari lutein, neoxantin dan zeaxiantin.
·
Susunan sel
Dinding selnya terdiri dari 2 lapis,
lapis sebelah dalam tersusun dari selulosa dan CaCo3 dan lapis
sebelah luar tersusun oleh pektin. inti sel bertipe eukoriotik, berbentuk
tunggal dan banyak.
·
Cadangan makanan
Cadangan makanan pada klas
chlorophyceae yaitu berupa karbohidrat, amilum, temak dan minyak
- Alat gerak pada klas ini berupa flogel
- Perkembangbiakan
Perkembangbiakan pada klas
chlorophyceae dapat terjadi melalui 3 cara, yaitu:
§
Secara vegetatif yaitu dengan cara pembelahan dan dengan
cara fragmentasi. Pembelahan hanya untuk individu dengan tubuh berbentuk
sel-sel tunggal
§
Sporik dengan membentuk :
- Aplanospora yaitu spora yang tidak dapat bergerak
- Planospora yaitu spora yang dapat bergerak
- Autospora yaitu berasal dari aplanospora
- Autokolomi yang juga berasal dari aplanospora
- Akinet yang membentuk hipnospora, yaitu aplanospora yang dindingnya tebal
§
Secara seksual
Berdasarkan dapat / tidaknya gamet bergerak,
dibedakan menjadi
- Zoogamet / Zoogami yaitu gamet yang dapat bergerak
- Aplanogamet / aplanogami yaitu gamet yang tidak dapat bergerak
Bagsa Chlorococcales
Sel-sel
vegetatif tidak mempunyai bulu cambuk jadi tidak bergerak. Mempunyai satu inti
dan satu kloroplas. Mereka merupakan satu koloni yang bentuknya bermacam-macam,
dan tidak lagi melakukan pembelahan sel yang vegetatif.
Perkembanganbiakan
dengan zoospora yang mempunyai dua bulu cambuk, atau dengan spora yang tiddak
mempunyai bulu cambuk yang dinamakan aplanospora. Perkembanganbiakan dengan
isogami antara lain pada marga Pediastrum.
Chlorococcales
hidup sebagai plankton dalam air tawar, kadang-kadang juga pada kulit
pohon-pohon dan tembok-tembok yang basah. Ada yang hidup bersimbiosis dengan
fungsi sebagai lichenes bahkan ada yang hidup dalam plasma binatang
rendah, misalnya Chlorella Vulgaris dam infusoria dan Hydra.
Oleh seorang ahli Biologi bangsa Jepang, Chlorella telah dicoba untuk
diolah menjadi berbagai macam makanan. Dengan demikian terbuka prospek baru
mengenai produksi bahan pangan, bahkan menurut ahli tersebut hal itu dapat menimbulkan
revolusi dalam masalah penyediaan pangan.
Dalam bangsa ini termasuk antara
lain:
·
Suku Hydrodictyceae, contoh pediastrum bonganum
·
Suku Chlorococcaceae, contoh Chlorococcum humicale
Bangsa Ulotrichales
Sel-selnya
selalu mempunyai satu inti dan satu kloroplas yang masih sederhana membentuk
koloni berupa benang yang bercabang atau tidak. Benang-benang itu selalu
bertambah panjang karena sel-selnya membelah melintang. Yang lebih tinggi
tingkatannya mempunyai talus yang lebar dan melekat pada suatu substrat / alas.
Dan talus ini sudah mempunyai susunan seperti jaringan parenkim. Ada pula yang
talusnya berbentuk pipa atau pita.
Dalam bangsa ini termasuk antara
lain:
§
Suku Ulotrichaceae, contoh : Ulothrix zonata
Sel
selnya membentuk koloni yang berupa benang dan tumbuh interkalar. Sel-selnya
pendek, kloroplas bentuk pipa. Pangkal melekat pada substrat.
§
Suku Ulvaceae, termasuk didalamnya :
·
Ulva lactuca, talus menyerupai daun sladah, terdiri atas 2 lapis sel
yang membentuk struktur seperti parenkim. Zoospora dengan 4 bulu cambuk, gamet
sama besar, masing-masing dengan dua bulu cambuk.
·
Enteromorpha intestinalis, koloni berbentuk pipa atau pita,
padanya tidak terdapat isogami melainkan anisogami
Jenis
Alga Hijau (Chlorophyta) Berdasarkan Habitat
Alga Hijau di Air Tawar
Beberapa contoh alga hijau yang
sering ditemukan diperairan air tawar anatara lain :
a. Chlorophyta bersel tunggal dan tidak
bergerak
Contoh :
1. Chlorella
Organisme
ini banyak ditemukan sebagai plankton air tawar. Ukuran tubuh mikroskopis,
bentuk bulat, berkembang biak dengan pembelahan sel. Peranannya bagi kehidupan
manusia antara lain, digunakan dalam penyelidikan metabolisme di laboratorium.
Juga dimanfaatkan sebagai bahan obat-obatan dimasukkan dalam kapsul dan dijual
sebagai suplemen makanan dikenal dengan “Sun Chlorella”. Sedangkan dibidang
perikanan sangat berperan sebagai makanan Rotifer dan Dapnia. Pengembangannya
saat ini di kolam-kolam (contohnya di pasuruan) dan di Laboratorium.
Gambar vv. Bentuk
Sel Chlorella
2. Chlorococcum
Tubuh
bersel satu, tempat hidup air tawar, bentuk bulat telur, setiap sel memiliki
satu kloroplas bentuk mangkuk. Reproduksi dengan membentuk zoospora (secara
aseksual)
Gambar
xx. Chlorococcum
b. Chlorophyta bersel tunggal dapat
bergerak
Contoh : Chlamidomonas
Bentuk sel
bulat telur, memiliki 2 flagel sebagai alat gerak, terdapat 1 vacuola, satu
nukleus dan kloropas. Pada kloropas yang bentuknya seperti mangkuk terdapat
stigma (bintik mata) dan pirenoid sebagai tempat pembentukan zat tepung.
reproduksi aseksual dengan membentuk zoospora dan reproduksi seksual dengan
konjugasi.
Gambar
cc. Clamidomonas
c. Chlorophyta berbentuk koloni tidak bergerak
Contoh : Hydrodictyon
Hydrodictyon
banyak ditemukan didalam air tawar dan koloninya berbentuk seperti jala. Ukuran
cukup besar sehingga dapat dilihat dengan mata telanjang. Reproduksi vegetatif
dengan zoospora dan fragmentasi. Fragmentasi dilakukan dengan cara melepas
sebagian koloninya dan membentuk koloni baru. sedangkan reproduksi generatif
dengan konjugasi.
Gambar
bb. Hydrodictyon
d. Chlorophyta berbentuk koloni dapat bergerak
Contoh : Volvox
Volvox
ditemukan di air tawar, koloni berbentuk bola jumlah antara 500 -5000 buah.
Tiap sel memiliki 2 flagel dan sebuah bintik mata. Reproduksi aseksual dengan
fragmentasi dan seksual dengan konjugasi sel-sel gamet.
Gambar
nn. Volvox
e. Chlorophyta berbentuk benang
Contoh :
1. Spyrogyra
Ganggang
ini didapatkan disekitar kita yaitu diperairan. bentuk tubuh seperti benang,
dalam tiap sel terdapat kloroplas berbentuk spiral dan sebuah inti. Reproduksi
vegetatif dengan fragmentasi, sedangkan reproduksi seksual dengan konjugasi.
adapun langkah-langkah konjugasi antara lain :
·
Dua benang saling berdekatan, sel yang berdekatan saling
membenuk tonjolan.
·
Ujung kedua tonjolan yang bersentuhan saling melebur
membentuk saluran konjugasi.
·
Lewat saluran itu terjadilah aliran protoplasma dari satu
sel ke sel yang lain. kedua plasma melebur, disebut peristiwa plasmogami dan
segera diikuti oleh pelburan inti yang disebut kariogami.
·
Hasil peleburan membentuk zigospora diploid. zigospora
mengalami meiosis dan ditempat yang sesuai berkembang menjadi benang spirogyra
baru yang haploid.
Gambar vv.
Spyrogira
2. Oedogonium
Ganggang
ini berbentuk benang, ditemukan di air atawar dan melekat di dasar perairan.
reproduksi vegetatif dilakukan oleh setiap sel menghasilkan sebuah zoospora
yang flagela banyak. Reproduksi generatif adalah salah satu benang membentuk
alat kelamin jantan (antiridium) dan menghasilkan gamet jantan (spermatozoid).
Pada benang yang lain membentuk alat kelamin betina yang disebut oogonium.
Oogonium akan menghasilkan gamet betina (ovum). Sperma tozoid membuahi ovum dan
terbentuk zigot. Zigot akan tumbuh membentuk individu.
Gambar
… Oedogonium
f. Chlorophyta berbentuk lembaran
Contoh :
1. Ulva
Ganggang
ini ditemukan di dasar perairan laut dan menempel di dasar, bentuk seperti
lembaran daun. berkembang bial secara vegetatif dengan menghasilkan spora dan
spora tumbuh menjadi Ulva yang haploid (n), Ulva haploid disebut gametofit
haploid. Kemudian secara generatif menghasilkan gamet jantan dan gamet betina.
pertemuan gamet jantan dan gamet betina akan menghasilkan zigot (Z2n).
Zigot berkembang menjadi Ulva yang diploid disebut sporofit. Selanjutnya
sporofit membentuk spora yang haploid setelah mengalami meiosis. Selanjutnya
mengalami mitosis dan menghasilkan gametofit haploid.
Gambar
…. Ulva
2. Chara
Chara
hidup di air tawar terutama melekat pada batu-batuan. Bentuk talus seperti
tumbuhan tinggi, menyerupai batang, yang beruas-ruas dan bercabang-cabang,
berukuran kecil. Pada ruasnya terdapat nukula dan globula. Di dalam nukula
terdapat arkegonium dan menghasilkan ovum. Di dalam globula terdapat anterodium
yang memproduksi spermatozoid. Spermatozoid akan membuahi ovum dan menghasilkan
zigospora yang berdinding sel. Pada reproduksi secara vegetatif dilakukan
dengan cara fragmentasi.
Gambar
…. Chara
Bangsa Cladophora
Sel-selnya
berinti banyak, kloroplas berbentuk jala dengan pirenoid-pirenoid membentuk
koloni berupa benang-benang yang bercabang, menjadi suatu berkas, hidup dalam
air tawar yang mengalir atau dalam air laut, dan biasanya berkas benang-benang
itu melekat pada suatu substrat. Berkembangbiak secara vegetatif dengan
zoospora dan generatif dengan isogami.
Dalam
bangsa Cladophorales termasuk suku Cladophoraceae contohnya cladophora
glomerata dan cladophora dichotoma.
Gambar … Cladophora
Bangsa Chaetophorales
Sel-selnya
mempunyai satu inti dan kebanyakan juga satu kloroplas. Organisme ini talusnya
heterotrik, artinya mempunyai pangkal dan ujung yang berbeda, terdiri atas
benang-benang yang merayap, bercabang dan bersifat pseudoparenkimatik. Tumbuh
mendatar pada substratnya, dan bagian atasnya yang bercabang-cabang.
Gambar Chetomorfa
Alga Hijau Air Laut
Pada umumnya alga hijau (chlorophyta), yang dijumpai di
perairan laut pada umumnya tumbuh secara bergerombol atau berumpun.
Keberadaannya dapat dijumpai di paparan terumbu karang dan goba dengan
kedalaman 1 – 200 m. Hidup menancap atau menempel pada substrat dasar perairan laut seperti
karang mati, fragment karang, pasir dan pasir lumpuran. Sampai saat ini,
pemanfaatan rumput laut dari golongan alga hijau
belum dilakukan secara optimal. Masyarakat umumnya memanfaatkan alga hijau
seperti Caulerpa racemos dan, Codium decorticatum sebagai sayur
lalapan dengan sambal pedas. Contoh gambar rumput laut dari jenis alga hijau
dapa dilihat pada tabel 3.
Ciri-ciri umum alga hijau adalah :
- Berwarna hijau
- Thallus berbentuk lembaran (Ulva lactuca), batangan (Caulerpa
corynophora) atau bulatan (caulerpa sertlariodes) yang bersifat
lunak, keras atau siphonous terdiri dari uniseluler atau multiseluler.-
Mengandung pigment fotosintetik, klorofil a dan b, carotene, xantofil dan lutein.
Spesies alga hijau air laut dan Ciri-ciri dan
Habitat
1. Caulerpa corynophora
Stolon
pada jenis ini membentuk percabangan ramuli
dengan bentuk ramuli yang memanjang dan bagian tepi bergerigi.
Tumbuh di daerah terumbu karang, melekat pada batu atau menancap pada substrat
pasair.
2. Caulerpa lentilifera
Thallus membentuk akar, stolon dan ramuli, Menempel pada batu
atau tumbuh dengan akar menancap pada substrat pasir.
3. Caulerpa serrulata
Ramuli memanjang, pipih, menyerupai
spiral dengan tepi bergerigi. Tumbuh tersebar luas di daerah terumbu karang
pada substrat pasir
atau batu.
4.
Caulerpa
sertulariodes
Thallus membentuk stolon merambat dengan
mempunyai akar yang menacap ke substrat dan ramuli timbul pada stolon antara
perakaran. Tumbuh merambat pada substrat batu atau pasir.
5.
Chaetomorpha
crasa
Thallus silindris menyerupai rambut,
membentuk gumpalan seperti benang kusut. Tumbuh menempel pada alga lain (epifit)
6.
Codium
decorticatum
Thallus tegak, silindris dekat pangkal,
agak pipih ada percabangan dan warna hijau pekat. Tumbuh pada habitat batu atau
pasir di daerah rataan terumbu.
7.
Ulva
lactuca
Thallus tipis bentuk lembaran licin, warna
hijau tua, tepi lembaran berombak. Tumbuh melekat pada substrat karang mati di
daerah paparan terumbu karang di perairan dangkal.
8.
Ulva
reticulata
Thallus berupa lembaran kecil, membentuk
rumpun menyerupai jaring. Tumbuh menempel pada alga lain (epifit)
Pigmen
Pigmen
yang dimiliki kloroplas golongan chlorophyta yaitu klorofil a dan klorofil b,
beta karoten serta berbagai macam xantofit (lutein, violaxantin, zeaxanthin).
Karoten muncul sebagai karakter warna kuning kemerah-merahan. Sedangkan
xantotif muncul sebagai warna kuning dengan nuansa warna yang unik. Menurut
levavascur (1989) bahwa pigmen-pigmen fotosintesis dan pada alga hijau
berklorofil a dan b mengandung shiphoxanthim atau lutein.
Cadangan Makanan
Cadangan
makanan pada ganggang hijau berupa amilum, tersusun sebagai rantai glukosa
tidak bercabang yaitu amilose dan rantai yang bercabang yaitu amilopektin seringkali
amilum terbentuk dalam granula bersama dengan bahan protein dalam plastida
disebut pirenoid.
Alat Gerak / Flagel
Ada dua
tipe pergerakan pada chlorophyta, yaitu:
1. Pergerakan dengan flagela
Flagela
pada kelas chlorohyceae selalu bertipe whiplash (akronematik) dan sama panjang
(isokon), kecuali pada bangsa oedogoniales, memiliki tipe stefanokon.
Flagela dihubungkan dengan struktur yang sangat halus yang disebut aparatus
neuromotor. Tiap flagela terdiri dari axonema yang tersusun oleh 9 dupklet
mikrotubula mengelilingi bagian tengah terdapat 2 singlet mikrotubula. Struktur
semacam ini dikenal sebagai susunan 9 + 2. Flagela tersebut dikelilingi oleh
selubung plasma.
2. Pergerakan dengan sekresi lendir
Pada
chlorophyta terjadi pergerakan yang disebabkan adanya stimulus cahaya yang di
duga oleh adanya sekresi lendir melalui porus dinding sel pada bagian apikal
dari sel. Selama pergerakan ke depan bagian kutub berayun dari satu sisi ke
sisi yang lain sehingga lendir bagaian belakang seperti berkelok-kelok.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar