PERNAPASAN (RESPIRASI)
Pernapasan adalah proses pengikatan oksigen dan
pengeluaran karbondioksida oleh darah melalui permukaan alat pernapasan. Proses pengikatan oksigen tersebut dipengaruhi struktur alat pernapasan,
juga dipengaruhi perbedaan tekanan parsial O2 antara perairan dengan darah. Perbedaan tersebut menyebabkan gas-gas
berdifusi ke dalam darah atau keluar melalui alat pernapasan.
Oksigen sebagai bahan pernapasan dibutuhkan oleh
sel untuk berbagai reaksi metabolisme.
Oleh sebab itu, kelangsungan hidup ikan sangat ditentukan oleh
kemampuannya memperoleh Oksigen yang cukup dari lingkungannya. Berkurangnya oksigen terlarut dalam perairan
tentu saja akan mempengaruhi fisiologi respirasi ikan dan hanya ikan yang
memiliki sistem respirasi yang cocok yang akan bertahan.
- Alat Pernapasan
a. Insang
Pada hampir semua ikan, insang merupakan komponen
penting dalam pertukaran gas. Insang
terbentuk dari lengkungan tulang rawan yang mengeras, dengan beberapa filamen
insang di dalamnya. Tiap-tiap filamen
insang terdiri atas banyak lamella yang merupakan tempat pertukaran gas. Struktur lamella terdiri atas sel-sel epitel
yang tipis pada bagian luar, membran dasar, dan sel-sel tiang sebagai penyangga
pada bagian dalam. Pinggiran lamella
yang tidak menempel pada lengkung insang sangat tipis, ditutupi oleh epitelium
dan mengandung jaringan pembuluh darah kapiler.
Jumlah dan ukuran lamella sangat besar variasinya, tergantung tingkah
laku ikan. Berikut adalah gambar
ilustrasi insang.

b.
Paru-paru
Paru-paru merupakan derivat
gelembung renang. Pada ikan paru
Australia Neocaratodus, paru-paru
terletak di sebelah atas saluran pencernaan tetapi duktus pneumatikusnya
terbuka ke arah bagian bawah dinding lambung.
Sebaliknya, ikan paru Afrika Protopterus
, sepasang paru-parunya terletak di sebelah bawah saluran pencernaan.
Baik ikan paru Australia
maupun Afrika memiliki keharusan menghirup oksigen dari udara. Karena itu, jenis ikan ini mempunyai kemampuan
untuk beradaptasi pada kondisi sangat kering di lingkungannya.
c.
Alat Pernapasan Tambahan
Selain insang atau
paru-paru, beberapa jenis ikan memiliki alat pernapasan tambahan yang dapat
mengambil oksigen secara langsung dari udara. Contoh alat pernapasan tambahan
pada ikan:
Ø Arborescent organ
pada ikan Lele Clarias sps, merupakan
insang tambahan berbentuk pohon di bagian atas lengkung insang kedua dan
ketiga, berfungsi mengambil oksigen dari atas permukaan air
Ø Kulit merupakan alat
pernapasan tambahan pada ikan Blodok Periopthalmus
dan Boleopthalmus, di samping itu
penutup insang yang berkembang berlipat-lipat dan bagian dalamnya terdapat
banyak pembuluh darah
Ø Labirinth, merupakan
alat pernapasan tambahan pada ikan Betok Anabas
testudineus
Ikan-ikan yang memiliki alat
pernapasan tambahan mampu bertahan hidup dalam kondisi hypoxia, bahkan anoxia.
Berikut ini merupakan
ilustrasi beberapa organ respirasi tambahan:

2. Kelarutan Oksigen dalam Air
Rendahnya jumlah Oksigen
dalam air menyebabkan ikan atau hewan air harus:
ü Harus memompa sejumlah besar air ke
permukaan alat respirasinya untuk mengambil O2, dan ini membutuhkan energi yang besar untuk
memompa volume air yang besar
ü Menurunkan proporsi tekanan parsial (P O2) dari total oksigen yang digerakkan dalam
air.
ü Mencegah penggunaan permukaan alat
pernapasan yang sangat besar sehubungan dengan masalah osmoregulasi yang harus
diatur.
v Kelarutan Oksigen dalam air menurun dengan meningkatnya suhu mencapai nol pada air mendidih.
v Kelarutan oksigen menurun dengan meningkatnya salinitas.
Kelarutan oksigen pada air tawar lebih tinggi dibanding air laut pada
suhu yang sama.
3. Proses Pernapasan
Proses
pernapasan dapat dibagi menjadi 4 tahap, yakni:
- Pertukaran udara melalui permukaan alat pernapasan
- Difusi Oksigen dan Karbonsioksida antara insang dan darah
- Transpor Oksigen dan Karbondioksida di dalam darah dan cairan tubuh ke dan dari sel
- Pengaturan pernapasan
a. Pertukaran udara melalui permukaan alat
pernapasan
Mekanisme pernapasan elasmobransi sedikit berbeda
dengan teleostei.
Pada Elasmobransi, mekanisme
pernapasannya melalui tiga tahap. Pertama, inspirasi yaitu mulut terbuka,
rongga mulut dan faring mengembang, rongga insang berkontraksi dan celah insang
menutup sehingga air masuk ke dalam rongga mulut. Kedua,
masih inspirasi yaitu mulut menutup, rongga mulut berkontraksi (menyempit),
rongga insang mengembang, celah insang menutup dan air bergerak dari rongga
mulut ke rongga insang. Ketiga, ekspirasi yaitu mulut menutup,
rongga mulut berkontraksi dan celah insang terbuka, saat itu air akan ke luar
dari insang melalui celah insang.
Pada Teleostei, pernapasan
meliputi dua tahap. Pertama, inspirasi yaitu rongga mulut terbuka, rongga bukofaring
dan rongga insang mengembang, air masuk melalui mulut. Kedua,
ekspirasi yaitu mulut menutup, rongga bukofaring dan rongga insang menyempit,
celah insang terbuka dan air nergerak dari rongga mulut ke rongga insang
kemudian keluar melalui celah insang.
Pada saat inspirasi, oksigen berdifusi ke permukaan alat pernapasan
sedangkan saat ekspirasi karbondioksida dilepaskan.
Berikut ilustrasi proses pertukaran udara pada alat pernapasan ikan:

b.
Difusi Oksigen dan Karbonsioksida antara insang
dan darah
Difusi adalah pergerakan gas dari media
berkonsentrasi tinggi ke media berkonsentrasi rendah.
Faktor-faktor yang mempengaruhi difusi gas:
Ø Perbedaan tekanan, bergerak dari tekanan
konsentrasi tinggi ke tekanan
konsentrasi rendah
Ø Daya larut gas dalam cairan, makin besar
daya larut gas makin besar jumlah molekul yang tersedia untuk berdifusi pada
perbedaan tekanan tertentu
Ø Luas penampang lintang cairan, makin besar
luas penampang makin besar jumlah molekul yang berdifusi
Ø Jarak yang harus ditempuh oleh gas yang
berdifusi, makin jauh jarak yang ditempuh maka makin besar waktu yang
diperlukan molekul untuk menempuh jarak tersebut
Ø Berat molekul gas, makin besar molekul gas
makin lama waktu yang dibutuhkan untuk berdifusi
Ø Suhu cairan, makin tinggi suhu difusi gas
semakin cepat
c. Transpor oksigen dan Karbondioksida
Bila oksigen telah berdifusi dalam darah insang, oksigen tersebut
ditranspor dalam gabungan dengan haemoglobin ke kapiler darah tempatnya
dilepaskan untuk digunakan oleh sel. Pergerakan oksigen tersebut disebabkan adanya
perbedaan tekanan dimana tekanan parsial (P O2) di dalam insang lebih besar dari P O2 kapiler
darah insang sehingga oksigen akan berdifusi dari insang ke kapiler darah
insang, kemudian ditranspor lagi melalui sirkulasi ke jaringan perifer.
Transpor karbon dioksida tetap dapat berlangsung
meskipun dalam kondisi abnormal, dan keberadaannya dalam darah erat hubungannya
dengan asam basa cairan tubuh. Karbon
dioksida berperan sebagai buffer bikarbonat untuk mencegah acidosis atau
alkalosis. Dalam sel jaringan,
karbondioksida terbentuk sebagai hasil reaksi antara oksigen dan makanan yang
selanjutnya masuk ke kapiler darah dan kembali ke insang. Berikut adalah ilustrasi prose transpor
karbondioksida dalam darah.

Di samping bereaksi dengan air, karbondioksida
juga bereaksi dengan haemoglobin namun karbondioksida menurunkan kapasitas
oksigen.

Peranan Hb
1. Penting untuk transpor oksigen ke jaringan
2. Sistem buffer oksigen, yaitu
mempertahankan P O2 yang konstan dalam
jaringan
e. Pengaturan pernapasan
Tujuan akhir dari pernapasan adalah untuk
mempertahankan secara tepat konsentrasi Oksigen, Karbondioksida dan ion
hidrogen dari dalam tubuh
4. Kebutuhan Oksigen
Dipengaruhi oleh:
ü Umur, Semakin tua suatu organisme laju
metabolisme(kebutuhan oksigen) semakin rendah
ü Ukuran, semakin besar organisme semakin
banyak oksigen yang dibutuhkan
ü Aktivitas, semakin aktif organisme maka
kebuthan oksigen akan semakin meningkat
Tidak ada komentar:
Posting Komentar